BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan. Perkembangan dipengaruhi oleh perawatan dan pengobatan zaman purba.
Orang – orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Pekerjaan "merawat" dikerjakan berdasarkan naluri (instink) a "mother
instinct" (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang lemah). Perawatan dan pengobatan secara praktis telah dilakukan oleh orang-orang primitive, misalnya: Merawat dan mengobati luka – luka, Menurunkan panas dengan memberikan air minum yang banyak atau perawatannya dengan menggunakan air (kompres), Membuka abses dengan menggunakan batu – batu tajam, Menghentikan pendarahan dengan menggunakan batu – batu panas, Pemakaian tumbuh – tumbuhan sebagai pengobatan penyakit.
Pengaruh kepercayaan terhadap perawatan dan pengobatan
manusia zaman purba menganut kepercayaan / agama "animisme" menghubungkan terjadinya penyakit dengan kepercayaan animismeini, sehingga mereka beranggapan bahwa orang menderita sakit disebabkan karena kemasukan arwah – arwah (roh – roh) itu. Orang – orang yang menaruh perhatian terhadap tanda – tanda penyakit atau orang "ahli" dalam mengambil tindakan pengobatan terhadap orang sakit. Untuk itu kami mencoba untuk membahas tentang sejarah proses keperawatan didalam dan diluar negri.
2.
Rumusan Masalah
- Bagaimana Sejarah Proses Keperawatan di Indonesia.
- Bagaimana Sejarah Proses Keperawatan Di Dunia.
3.
Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini untuk
memberikan sedikit informasi kepada mahasiswa mengenai sejarah proses
keperawatan dunia dan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi yaitu penjajahan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang serta situasi pemerintahan Indonesia setelah Indonesia merdeka dibedakan atas :
a)
Masa sebelum kemerdekaan
Masa penjajahan belanda I. Pada masa ini perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan zieken oppaser sebagai penjaga rumah sakit. Usaha pemerintahan Belanda dibidang kesehatan adalah :
- Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta pada tahun 1799
Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital. - Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herds dients).
- Membentu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherds dienst).
Zaman penjajahan Inggris, Gubernur jendral Rafles sangat memperhatikan rakyat semboyan: Kesehatan adalah milik manusia. Usaha – usahanya dibidang kesehatan :
- Pencacaran secara umum
- Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
- Memperhatikan kesehatan pada para tawanan
Zaman penjajahan Jepang menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran yang juga merupakan zaman kegelapan dunia keperawatan di Indonesia. Kemunduran – kemunduran ini terlihat pada pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang – orang yang tidak terdidik, Pimpinan RS diambil alih oleh orang – orang jepang, Obat – obatan sangat kurang. Wabah penyakit terjadi dimana – mana.
b)
Zaman kemerdekaan
Usaha – usaha dibidang kesehatan tahun 1949 mulai dibangun rumah sakit dan balai kesehatan. Tahun 1952 mulai didirikan sekolah perawat yaitu sekolah guru perawat dan sekolah perawat setingkat SLTP tahun 1962 mulai didirikan pendidikan keperawatan professional. Tahun 1962 – sekarang keperawatan mulai berkembang dengan pesat Tahun 1962 mulai banyak berdiri akademi keperawatan (AKPER) tahun 1985 program studi ilmu keperawatan (PSIK) diselenggarakan oleh fakultas kedokteran universitas Indonesia lulusan I tahun 1988. Dampaknya ialah meningkatkan pelayanan keperawatan, pendekatan proses keperawatan dan meningkatkan peran dan fungsi perawat.
Keperawatan penyakit jiwa di Indonesia Tahun 1800 pasien jiwa
sudah dikumpulkan di bangsal-bangsal dan perawatannya bersifat penjagaan. RS
jiwa didirikan pertama kali tahun 1875 di Cilandak Bogor dnegan kapasitas 400
orang. Rumah sakit jiwa kedua di Lawang tahun 1894 dengan kapasitas 3300
pasien. Rumah sakit jiwa ketiga RSJ Prof. Dr. Soeroyo di magelang tahun 1923
dengan kapasitas 1400 pasien.
Pendidikan keperawatan jiwa baru dibuka bulan September 1940 di bogor
dengan kursus. Saat ini perawatan jiwa diselenggarakan secara modern.
Dibangsal-bangsal, pengobatan dengan shock terapi, menggunakan obat-obat tidur
dnegan musik, olah raga dan rekreasi.
Konteks keperawatan sendiri banyak dipengaruhi oleh sejarah keperawatan
dalam Islam, budaya dan kepercayaan di Arab keyakinan akan kesehatan dari sudut
pandang Islam (Islamic health belief) dan nilai-nilai profesi yang diperoleh
dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan di Negara
barat, keyakinan akan spiritual Islam tercermin dalam budaya mereka.
Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi tinggal bagaimana keperawatan
dan islam berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan
keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan
informatika kesehatan agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan
keperawatan dimulai oleh Rufaidah binti Sa'ad.
Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang
perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang
selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa
membedakan apakah kliennya kaya atau miskin. Ada pula yang mengenal sebagai
Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan
publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan
dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim (Kasule, 2003; Mansour
& Fikry, 1987). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence
Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah
memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim (Jan, 1996).
Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun
temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan
diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah 2) (Miller
Rosser, 2006)
Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence
Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan
konsep keperawatan modern yang mengadopsi litelature barat.
Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor
perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari
Berlampu (bahasa inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang
tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang krimea, di semenanjung
krimea, Rusia
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan
rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada
pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil
menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik
pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
Florence dilahirkan dalam keluarga berada dan tumbuh sebagai wanita yang
menawan dan periang yang mempunyai masa depan yang cerah. Bagaimanapun
penderitaan yang dilihatnya semasa peperangan di semenanjung Krim di Rusia
tahun 1858, menyebabkan hati Florence Nightingale tersentuh melihat penderitaan
tentara yang luka dan dibiarkan saja dalam rumah sakit yang kotor. Florence
Nightingale dikenal sebagai perawat dan teoris pertama yang memiliki body of
knowledge keperawatan. Nigtingale menekankan fokus intervensi keperawatan
adalah membuat lingkungan yang kondusif bagi manusia untuk hidup sehat.
Sebagian besar dari pemikiran Nightingale masih relevan dengan pendidikan
keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan datang.
Keperawatan lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang keperawatan
Perkembangan dipengaruhi oleh perawatan dan pengobatan zaman purba Orang – orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Orang ahli tersebut kemudian disebut ahli obat – obatan = dukun dalam pengobatannya dukun antara lain memperhatikan aturan – aturan sebagai berikut :
Suatu kepercayaan yang menganjurkan bahwa alam sendiri memberikan petunjuk – petunjuk tentang obat yang akan dipakai misalnya Luka yang berdarah diberi balutan atau kain yang berwarna merah / daun merah. Apabila sakit kuning diberi obat minum dari akar – akaran atau kulit tumbuhan berwarna kuning.
Suatu ajaran yang mempercayai akan adanya kekeuatan daya pemindahan. Misal: Pada waktu seorang wanita akan melahirkan, diberi air rendaman daun dan membuka lebar – lebar semua pintu.
Keperawatan pada Beberapa Bangsa dan Negara
- Mesir
Bangsa mesir pada zaman purba telah menyembah banyak dewa. Dewa yang terkenal antara lain Isis. Mereka beranggapan bahwa dewa ini menaruh minat terhadap orang sakit dan memberikan pertolongan pada waktu sisakit sedang tidur. Didirikanlah kuil yang merupakan rumah sakit pertama dimesir Ketabiban. Ilmu ketabiban terutama ilmu bedah telah dikenal oleh bangsa mesir zaman purba (± 4800 SM). Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ia menggunakan bidai (spalk), alat – alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan tentang anatomi, Hygiene umum serta tentang obat – obatan. Didalam buku – buku tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep obat – obatan dari Mesir
- Babylon dan Syiria
Ilmu pengetahuan tentang anatomi dan obat – obat ramuan telah diketahui oleh bangsa Babylon sejak beberapa abad SM. Pada salah satu tulisan yang menyatakan bahwa pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari hidung dan merawat jerawat pada muka. Bangsa Babylon menyembah dewa oleh karena itu perawatan atau pengobatan berdasarkan kepercayaan tersebut.
- Yahudi kuno
Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak diperoleh dari bangsa Mesir. Misalnya: cara – cara memberi pengobatan orang yang terkenal adalah Musa. Ia juga dikenal sebagai seorang ahli hygiene. Dibawah pimpinannya bangsa Yahudi memajukan minatnya yang besar terhadap kebersihan umum dan kebersihan diri. Undang – undang kesehatan bangsa Yahudi menjadi dasar bagi hygiene modern dimana cara – cara dan peraturannya sesuai dengan bakteriologi zaman sekarang, misalnya :
a)
Pemeriksaan dan peminilah bahan makanan yang akan di makan
b)
Mengadakan cara pembuangan kotoran manusia
c)
Pelarangan makan daging babi karena dapat menimbulkan suatu penyakit
d)
Memberitahukan kepada yang berwajib bila ada penyakit yang berbahaya, sehingga dapat diambil tindakan
- India
Bangsa India (Hindu) dizaman purba telah memeluk agama Brahmana, disamping memuja dan meminta pertolongan kepada dewa (dikuil) untuk menyembuhkan orang sakit. Di India telah terdapat RS khususnya di Utara saat pemerintahan Raja Asoka, ± 8 RS dimana sebagian kemudian dijadikan sekolah – sekolah pengobatan dan perawatan.
- Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan psikoterapi. Orang – orang yang terkenal dalam ketabiban :
1. Seng Lung Dikenal sebagai "Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam dan telah menggunakan obat – obat dari tumbuh – tumbuhan dan mineral (garam – garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar, Tanya, Rasa.
2. Chang Chung Ching ± 200 SM telah mengerjakan lavement dengan menggunakan bambu.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi yaitu penjajahan pemerintahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang serta situasi pemerintahan Indonesia setelah Indonesia merdeka.
Kegiatan pelayanan keperawatan
berkualitas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah
pada jaman Nabi Muhammad SAW, yang selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau
miskin. Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence
Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan
konsep keperawatan modern yang mengadopsi litelature barat.
2. Saran
Dengan makalah ini, kami harapkan dapat memberikan informasi yang akurat
tentang Sejarah Proses Keperawatan dunia dan Indonesia dan dengan penyesuaian
standar pendidikan diharapkan pendidikan keperawatan akan makin terarah dan
tenaga keperawatan yang dihasilkannya dapat berkualitas dan memiliki kompetensi
yang profesional dalam menangani pasien.
DAFTAR RUJUKAN
http://www.perawat or.id/index.php.
http://ingo1.wordpress.com/2011/07/02/sejarah-keperawatan-dunia-dan-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar