ABSTRACT
Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat
menyebabkan puting lecet sehingga menjadikan ibu enggan
menyusui dan bayi jarang menyusu. Bila bayi jarang menyusu akan berakibat kurang baik
karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya.
Sering kali para ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan
teknik menyusui yang benar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: (1)
Mengetahui seberapa besar pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode simulasi
tentang teknik menyusui terhadap pengetahuan dan perilaku ibu menyusui (2)
Mengetahui seberapa besar pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode simulasi
dan poster tentang teknik menyusui terhadap pengetahuan dan perilaku ibu
menyusui. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum,
Kabupaten Klaten pada bulan September 2011 s.d April 2012. Metode penelitian menggunakan
True Eksperimental Design dengan rancangan Pretest - posttest control
group design. Populasinya ibu menyusui yang memiliki bayi berumur
0-6 bulan. Sampel yang digunakan sebanyak 54 dengan teknik Simple Random
Sampling yang terbagi menjadi 27 kelompok kontrol (simulasi) dan 27
kelompok perlakuan (simulasi dan poster). Instrument menggunakan kuisieor dan
ceklist. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan Man Whitney
Test pada tingkat signifikansi 0,05 %. Hasil penelitian yang didapatkan
adalah : (1) Terdapat perbedaan pengaruh penyuluhan kesehatan metode simulasi
dengan metode simulasi dan poster tentang tehnik menyusui terhadap pengetahuan
ibu menyusui dengan nilai p 0,000 < 0,05 (2) Terdapat perbedaan pengaruh
penyuluhan kesehatan metode simulasi dengan metode simulasi dan poster tentang
tehnik menyusui terhadap perilaku ibu menyusui dengan nilai p 0,000< 0,05.
Kesimpulan dalam penelitian adalah metode simulasi dan poster lebih baik dari
pada metode simulasi dalam mempengaruhi pengetahuan maupun perilaku ibu menyusui.
Kata
Kunci : Simulasi, Poster, Pengetahuan dan Perilaku
PENDAHULUAN
ASI
sebagai makanan terbaik untuk bayi, merupakan pemberian Tuhan yang tidak akan
dapat ditiru oleh para ahli dalam bidang pembuatan makanan bayi. ASI mengandung
nutrient yang cukup dan nilai nutrisi atau biologinya tinggi (Soetjiningsih,
1997). Deklarasi Innocenti tahun 1990 di Florence, Italia mengamanatkan
pentingnya kampanye peningkatan pemberian Air Susu
Ibu
(ASI) antara lain dengan melaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
(10 LMKM) sebagai bagian dari upaya perlindungan, promosi dan dukungan menyusui.
Menanggapi Deklarasi Innocenti, Menteri Negara pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak menetapkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2010 tentang Penerapan Sepuluh
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui. Bab II pasal 5e menyebutkan tentang
pentingnya membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis (Dinkes
DKI Jakarta, 2010). Pemerintah Daerah Klaten mengeluarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Klaten No 7 tahun 2008 tentang Inisiasi Menyusu Dini dan Air Susu Ibu
Esklusif sebagai wujud dukungan terhadap upaya keberhasilan menyusui diwilayah
Klaten. Bab II pasal 5 ayat 2 menyebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan (bidan)
dan tenaga kesehatan lainnya wajib memberikan informasi dan bimbingan kepada masyarakat,
terutama semua ibu yang baru melahirkan, ibu hamil, calon pengantin dan remaja
putri tentang manfaat ASI Eksklusif dan
cara menyusui yang baik serta tidak memberikan makanan tambahan apapun termasuk
susu formula kecuali atas indikasi yang ditentukan oleh dokter (Perda Klaten, 2008).
Ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya
karena tidak mengetahui cara menyusui yang sebenarnya sangat sederhana, seperti
cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan bayi yang mengakibatkan
puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah yang lain. Orang yang dapat
membantunya adalah orang yang berpengaruh besar dalam kehidupannya atau yang
disegani, seperti suami, keluarga, kerabat terdekat, kelompok ibu-ibu pendukung
ASI, dokter dan tenaga kesehatan (Soetjiningsih, 1997). Hasil survey data
di PUSKESMAS Jogonalan pada bulan Mei 2011, terdapat enam dari 65 bayi di Desa Gondang
berada dibawah garis merah. Cakupan Inisiasi Menyusu Dini sebanyak 14 bayi dan
ASI esklusif sebanyak 19 bayi. Hasil tersebut menunjukkan pentingnya pemberian
ASI pada bayi. Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat
menyebabkan puting lecet sehingga menjadikan ibu enggan menyusui dan bayi
jarang menyusu. Sering kali para ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat
ASI dan teknik menyusui yang benar (Roesli 2005; Angsuko 2009). Seorang dokter
dan tenaga kesehatan yang menggeluti bidang laktasi, seharusnya mengetahui
bahwa menyusui itu merupakan suatu proses alamiah namun untuk mencapai
keberhasilan menyusui diperlukan
pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar. Sehingga pada suatu
saat nanti dapat disampaikan pada ibu yang membutuhkan bimbingan laktasi
(Soetjiningsih, 1997).
Terkait dengan permasalahan yang dihadapi ibu dalam menyusui
bayi, bidan berperan sebagai pendidik yaitu memberikan penyuluhan kesehatan
tentang cara menyusui yang benar sehingga akan mendukung keberhasilan dalam
menyusui esklusif (Swanson & Nies, 1997 ; Nursalam & Efendi Ferry,
2008). Hasil studi pendahuluan di Desa Gondang tanggal 7 Juni 2011, didapatkan lima
dari tujuh ibu menyusui baik ibu primipara maupun multipara mengalami nyeri dan
lecet pada puting payudara saat awal menyusui, hal tersebut terjadi karena kurangnya
informasi tentang tehnik menyusui yang benar dimana berakibat sebagian ibu
gagal dalam memberikan ASI secara esklusif. Penyuluhan kesehatan ini penting
sebagai langkah awal cara pemberian nutrisi dan pencegahan lecet pada puting
sehingga menyebabkan ibu enggan menyusui bayinya yang berakibat pada kegagalan
dalam pemberian ASI esklusif. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan dengan
metode simulasi. Berdasarkan hasil penelitian Norlita, Emila dan Wilopo pada
tahun 2005 bahwa metode simulasi mampu meningkatkan pengetahuan yang tinggi
karena responden diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya untuk
mempelajari dan memahami materi kesehatan.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gondang,
Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten. Metode penelitian menggunakan
True Eksperimental Design dengan rancangan Pretest - posttest
contro group design. Populasinya ibu menyusui yang memiliki
bayi berumur 0-6 bulan. Sampel
yang
digunakan sebanyak 54 dengan teknik Simple Random Sampling yang terbagi
menjadi 27 kelompok kontrol (simulasi) dan 27 kelompok perlakuan (simulasi dan poster).
Instrument menggunakan kuisieor. Analisis data menggunakan Wilcoxon test
dan Man Whitney Test pada tingkat signifikansi 0,0.
HASIL
PENELITIAN
1. Pengaruh
Perlakuan (Simulasi dengan Simulasi dan Poster) terhadap Pengetahuan dan
Perilaku Secara Umum Pengaruh kedua perlakuan terhadap pengetahuan dan perilaku
secara umum disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1
Hasil Uji Pengaruh Perlakuan Sebelum dan
Sesudah Dengan Wilcoxon Match Pairs Test Secara Umum
Dari tabel
diatas dapat dilihat bahwa baik pada metode simulasi (kontrol) maupun metode
simulasi dan poster (perlakuan) keduanya samasama berpengaruh terhadap pengetahuan
maupun perilaku ibu menyusui sebelum dan sesudahnya dimana nilai p hitung
lebih kecil dari nilai p kritis ( 0,000 < 0,05).
2. Pengaruh
Simulasi Terhadap Pengetahuan dan Perilaku (Kelompok Kontrol) Pengaruh simulasi
terhadap pengetahuan dan perilaku pada kelompok kontrol disajikan dalam tabel berikut
:
Tabel 2 Hasil Uji Pengaruh Perlakuan
Sebelum Dan Sesudah Dengan Wilcoxon Match Pairs Test Pada Kelompok
Kontrol
Dari tabel
diatas dapat dibaca bahwa pada kelompok simulasi (kontrol), metode simulasi
berpengaruh terhadap pengetahuan maupun perilaku ibu menyusui sebelum dan
sesudahnya dimana nilai p hitung lebih kecil dari nilai p kritis
( 0,000 < 0,05) pada masing-masing.
3. Pengaruh
Simulasi dan Poster Terhadap Pengetahuan dan Perilaku (Kelompok Kontrol) dalam
tabel : Kelompok perlakuan juga dilakukan pengujian pengaruh, berikut disajikan
dalam tabel.
Tabel 3 Hasil Uji Pengaruh Perlakuan
Sebelum dan Sesudah Dengan Wilcoxon Match Pairs Test Pada Kelompok
Perlakuan
Dari tabel diatas dapat dibaca bahwa pada
kelompok simulasi dan poster (perlakuan), metode simulasi dan poster berpengaruh
terhadap pengetahuan maupun perilaku ibu menyusui sebelum dan sesudahnya dimana
nilai p hitung lebih kecil dari nilai p kritis ( 0,000 <
0,05). Setelah dilakukan pengujian pengaruh kedua metode terhadap pengetahun
dan perilaku setelah perlakuan, pengujian dilanjutkan kepada uji perbedaan antara
kedua kelompok atau uji hipotesa untuk menjawab hipotesis, berikut hasil uji hipotesis
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4 Hasil Uji Perbedaan Pengaruh
Sebelum Perlaku Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Pada Kedua Kelompok
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
ada perbedaan pada kedua kelompok pengetahuan sebelum dilakukan simulasi maupun
simulasi dan poster dengan nilai p : 0,001 < 0,05 dan tidak ada
perbedaan pada perilaku menyusui sebelum dilakukan simulasi maupun simulasi dan
poster dengan nilai p : 0,825 > 0,05. Selain dari hasil uji
perbedaan, perbedaan dapat dilihat juga dari perbedaan nilai rata-rata pre tes
terhadap pengetahuan dan perilaku
Tabel 5 Nilai Perbedaan Rata-Rata Pada Kedua
Kelompok
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
rata-rata pengetahuan pada kedua kelompok ada perbedaan dimana pengetahuan kelompok
perlakuan lebih tinggi dari kelompok simulasi. Perbedaan pengaruh setelah perlakuan
terhadap pengetahuan dan perilaku pada kedua kelompok Hasil uji perbedaan
setelah perlakuan pada kedua kelompok untuk menjawab hipotesis disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 6 Hasil Uji Perbedaan Pengaruh
Setelah Perlakuan Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Pada Kedua Kelompok
Selain dari hasil uji perbedaan diatas, perbedaan
dapat dilihat juga dari perbedaan nilai rata-rata pre tes terhadap pengetahuan dan
perilaku untuk mengetahui metode yang terbaik.
Tabel 7 Nilai
Perbedaan Rata-Rata Pada Kedua Kelompok
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
ada perbedaan pada kedua kelompok pengetahuan setelah dilakukan simulasi maupun
simulasi dan poster dengan nilai p : 0,001 < 0,05. Metode simulasi
dan poster lebih baik dapat diperhatikan dari nilai perbedaan rata-rata, dimana
metode simulasi dan poster mempunyai rata-rata lebih tinggi 22,59 > 20,15. dengan
memperhatikan tabel diatas dimana tabel dapat menjelaskan bahwa ada perbedaan
pada kedua kelompok perilaku menyusui setelah dilakukan simulasi maupun
simulasi dan poster dengan nilai p : 0,000 > 0,05 Metode simulasi dan
poster lebih baik dapat diperhatikan pada tabel 4.13 dari nilai perbedaan
rata-rata, dimana metode simulasi dan poster mempunyai rata-rata lebih tinggi
8,78 > 7,78.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
dilakukan, maka dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut :
1. Hipotesis 1 : Ada perbedaan pengaruh penyuluhan
kesehatan metode simulasi dengan metode simulasi dan poster tentang
tehnik menyusui terhadap pengetahuan ibu menyusui, metode simulasi
dan poster lebih baik. Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan
pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti
tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan (Effendi, 1998). Dalam hal ini, proses
penyuluhan sudah dilakukan oleh peneliti dengan tepat dimana
waktu, tempat, jumlah responden saat diberikan penyuluhan tidak
banyak dan penyuluh menggunakan metode simulasi untuk kelompok
kontrol dan menambah alat peraga berupa poster untuk kelompok perlakuan,
sehingga penyuluhan yang diberikan memberikan pengaruh terhadap
pengetahuan ibu tentang teknik menyusui. Hasil kelompok perlakuan menunjukan
pengetahuan lebih baik dibandingkan dengan kelompok control dimana
poster merupakan alat bantu pendidikan. Poster merupakan alat bantu lihat
berupa gambar untuk mempermudah pemahaman sasaran terhadap materi
yang disampaikan. (Notoatmodjo, 2007).
2. Hipotesis 2 : Ada perbedaan pengaruh penyuluhan
kesehatan metode simulasi dengan metode simulasi dan poster tentang
tehnik menyusui terhadap perilaku ibu menyusui, metode simulasi dan
poster lebih baik. Penyuluhan yang diberikan pada responden dari
hasil analisa data diatas memberikan pengaruh terhadap pengetahuan
tentang teknik menyusui. Hasil pengetahuan ibu memberikan dampak
pula merubah perilaku ibu dalam menyusui menjadi lebih baik, dari
yang
sebelumnya tidak tahu atau kurang tahu menjadi lebih tahu dan lebih benar. Hal
ini dapat dibuktikan dalam data bahwa pada sebelum dilakukan penyuluhan
perilaku, kedua kelompok mempunyai
nilai yang hampir sama atau tidak ada beda, namun setelah dilakukan penyuluhan
dengan metode simulasi maupun ditambah dengan poster sangat mempengaruhi
perilaku ibu dalam menyusui. Sehingga metode simulasi dan poster lebih efektif
untuk merubah perilaku ibu dalam menyusui. Poster adalah pesan singkat dalam
bentuk gambar dengan tujuan untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok agar
tertarik pada objek materi yang diinformasikan (Effendi, 1998).
Dalam hal jenis perilaku yang ditunjukan pada
responden termasuk dalam perilaku yang terbuka. Perilaku terbuka (overt
behaviour) adalah respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas
dalam bentuk tindakan dan praktik (practice), yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat oleh orang lain.oleh sebab itu disebut overt behaviour,
tindakan nyata atau praktik (practice) (Notoatmodjo, 2007).
KESIMPULAN
Kesimpulan dalam penelitian adalah metode
simulasi dan poster lebih baik dari pada metode simulasi dalam
mempengaruhi pengetahuan maupun perilaku ibu menyusui.
DAFTAR
PUSTAKA
Angsuko,
D, V. 2009. Hubungan tentang Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui dengan
Perilaku
Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan di Bidan Yuda Klaten.
Program DIV
Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.KTI
DepDikNas.
2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka.
DinKes
Provinsi DKI Jakarta. Ibu Negara Ani SBY akan Menghadiri Acara Puncak Pekan
ASI
Sedunia 2010. 2010.
http://111.67.74.202/dinkesdki/index.php?option=com_content&view=article&id=67:ibunegara-
ani-sby-akan-menghadiri-acara-puncak-pekan-asi-sedunia-
2010&catid=36:informasi-umum&itemid=28.
(Diakses 1 Januari 2011)
Effendi,
N. 1998. Dasar-dasar ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta; EGC.
Hidayat,
A, A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta;
Salemba
Medika.
http://fricelmo.multiply.com/journal/item/84/ASI
Eksklusif Ditinggalkan penyebab kasus gizi
buruk
di Indonesia. (Diakses1 Januari 2011)
Media
Indonesia. 2008. ASI Eksklusif Ditinggalkan. 3 Juli 2008.
Norlita,
Wiwik., Emilla, Ova dan Wilopo, Siswanto Agus. 2005. Keefektifan Metode
Simulasi
dan
Metode Brainstorming untuk Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Remaja.
XXI;109.http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataid=8594. (Diakses
25
Januari 2011)
Notoatmodjo,
S. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta; Rineka Cipta.
.
2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta.
Peraturan
Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak No 03. 2010. Penerapan
Sepuluh
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui.
Perda
Klaten. 2008. Inisiasi Menyusu Dini dan Air Susu Ibu Eksklusif. Klaten :
Perda
Proverawati
dan Atikah, . 2010. Kapita Selekta ASI & Menyusui. Yogyakarta; Nuha
Medika.
Roesli,
U. 2009. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta; Pustaka Bunda.
Sadiman,
A. 1990. Media Pendidikan. Rajawali, Jakarta.
Soetjiningsih.
1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta; EGC.
Sufanti,
M. 2010. Pendagogi Khusus Bidang Studi Bahasa & Sastra. Surakarta;
Badan
Penerbit
FKIP-UMS,.
Sugiyono.
2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung ;Alfabeta.
.
2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta;
Alfabeta.
Suharti.
2008. Pengaruh Penyuluhan dan Pelatihan Teknik Menyusui terhadap Pengetahuan
dan
Ketrampilan Ibu Nifas. Vol 98 Edisi Maret 2009.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/98mar095760.pdf.
(Diakses 26 Maret 2011)
Usman,
H. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta; Bumi Aksara.
Wawan
dan Dewi. 2010. Teori Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta;
Nuha Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar